Jenis Kutu Anjing
Salah satu masalah yang kerap menyerang anjing adalah kutu. Parasit ini akan membuat anjing garuk-garuk. Apa saja jenis kutu anjing?
Kutu adalah parasit eksternal yang suka “hinggap” di tubuh hewan-hewan pada umumnya. Anjing adalah salah satu hewan yang paling sering mengalami masalah dengan kutu.
Indikator utama ketika anjing sedang mengalami masalah dengan kutu adalah sering menggaruk-garuk tubuhnya.
Kutu hidup dengan menghisap darah inangnya. Dan ketika kutu “menikmati” darah itulah kemudian muncul sensasi gatal di kulit.
Banyak anjing yang alergi terhadap gigitan kutu, yang dapat menyebabkan garukan yang intens, kulit merah dan bersisik, koreng, hot spot, dan rambut rontok.
Dan lebih parahnya, kutu juga dapat menyebabkan cacing pita dan anemia.
Ada beberapa jenis kutu yang suka menyerang berbagai jenis anjing. Artikel ini akan mengulas tentang jenis-jenis kutu yang khususnya menyerang anjing.
Jenis-jenis Kutu Anjing
1. Ctenocephalides Canis
Jenis kutu anjing ini berwarna hitam kecoklatan dan akan berubah warna menjadi hitam kemerahan setelah menghisap darah anjing. Ukuran tubuhnya antara 1 hingga 4 milimeter.
Dan hebatnya, kutu ini memiliki kemampuan untuk melompat hingga setinggi 35 cm (150 kali lipat dari ukuran tubuhnya).
Kutu ini bertelur di hewan inangnya dan kemudian bisa meluncur atau jatuh ke tempat tidur, sofa atau tempat yang biasa dijadikan anjing beristirahat.
Di sinilah telur-telur kutu akan matang dan kemudian menjadi larva, kepompong, dan akhirnya akan menjadi kutu dewasa.
Telur kutu anjing bisa tidak menetas dalam jangka waktu lama dan akan menetas sampai kondisinya tepat untuk menetas.
Kepompong kutu biasanya akan terbangung ketika ada getaran, kebisingan, dan bau darah calon inang potensial, yang kemudian mereka akan menjadi dewasa dan aktif setelah terpindah ke tempat baru.
Kutu dewasa yang baru akan melompat ke inangnya segera setelah ia mendekat, kemudian mulai menggigit dalam beberapa menit. Kutu-kutu ini juga hinggap atau berpindah ke tubuh hewan lain seperti kucing.
Dan kutu ini bisa menggigit kulit manusia, tetapi tidak bisa bersarang atau menjadikan manusia sebagai inang karena mereka tidak dapat bertahan hidup hanya dengan darah manusia.
Kutu anjing bisa sangat menyusahkan karena mereka dapat hidup berbulan-bulan tanpa makanan, bertelur hingga ribuan telur di karpet dan perabotan Anda.
2. Ear Mites
Ear mites atau tungau telinga adalah parasit yang hidup di dalam telinga hewan pada umumnya dan anjing pada khususnya.
Jika anjing Anda memiliki telinga yang gatal dan meradang, mungkin penyebabnya adalah tungau telinga.
Parasit kecil ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan pada anjing. Mereka juga dapat dengan cepat dan mudah menyebar ke hewan peliharaan lainnya.
Tungau telinga atau ear mites adalah parasit mikroskopis yang terlihat seperti laba-laba kecil atau kutu. Otodectes cynotis adalah jenis tungau telinga yang paling umum.
Tungau ini dapat menyerang saluran telinga luar pada anjing dan kucing. Namun, mereka lebih sering menyerang kucing daripada anjing.
Begitu sampai di saluran telinga, tungau menggigit kulit tipis anjing Anda untuk menyedot darah dan memakan kotoran telinga anjing. Mereka biasanya tetap berada di dalam telinga, tetapi mereka juga dapat menyebar ke seluruh tubuh anjing.
Tungau ini berkembang biak dengan sangat cepat, sehingga infestasi dapat dengan cepat menjadi lebih buruk.
Tungau bertelur di kulit anjing, dan telurnya menetas hanya dalam 4 hari. Tungau muda itu menjadi tungau dewasa dalam waktu 3 minggu. Tungau dewasa dapat hidup selama sekitar 2 bulan.
Tungau ini sangat mudah menular atau menyebar. Anjing yang tidak memiliki tungau telinga bisa saja tertular dengan cepat ketika berjalan terlalu dekat dengan hewan yang terinfeksi.
Meskipun tungau telinga mudah menyebar di antara hewan peliharaan, mereka tidak akan menginfeksi manusia . Jika tungau telinga tidak hidup pada hewan, mereka akan mati dengan cepat.
Baca juga: Penyebab Mata Anjing Belekan dan Pengobatannya
3. Sarcoptic Mange
Sarcoptic Mange disebabkan oleh parasit tungau (Sarcoptes scabiei) yang bersembunyi tepat di bawah permukaan kulit.
Tungau ini hidup di bawah kulit anjing dan dikenal sebagai kudis serta bersifat zoonosis, yang berarti penyakit ini menular dari hewan peliharaan ke manusia. Kehadiran tungau sarcoptic menyebabkan rasa gatal yang hebat.
Ketika diserang tungau ini, anjing akan mengunyah dan menggaruk kulitnya terus-menerus. Hal ini menyebabkan hilangnya sejumlah besar rambut, ruam di kulit, pembentukan kerak, dan menghitam di daerah yang terkena.
Baca juga: Panduan Cara Merawat Anjing untuk Pemula
Efek Buruk Kutu Anjing
Kutu sangat menjengkelkan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang lebih serius pada anjing, itulah sebabnya ada beberapa cara untuk membasmi kutu anjing dan bagaimana cara mencegahnya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kutu Anjing Hingga Tuntas
Berikut ini efek buruk kutu pada anjing jika tidak dibasmi hingga tuntas:
- Munculnya cacing pita (jika kutu tertelan)
- Anemina
- Dermatitis.
Pertanyaan Terkait Kutu Anjing
Apakah kutu anjing bisa menular ke manusia?
Ya, manusia bisa tertular kutu dari anjing dan hewan peliharaan lainnya. Namun kutu anjing tidak dapat bertahan hidup di tubuh manusia karena mereka hanya mampu bertahan hidup dengan menghisap darah anjing.
Berapa lama kutu anjing hidup?
Siklus hidup kutu anjing dapat berlangsung dari dua minggu hingga satu tahun. Ada beberapa tahapan siklus hidup kutu: telur, larva, pupa (kepompong) dan dewasa.
Lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus ini bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan, seperti suhu, kelembaban dan ketersediaan inang yang bergizi.
Selain itu, panjang dan pendek mantel anjing juga akan mempengaruhi masa hidup kutu. Anjing berambut panjang seperti Golden Retriever bisa menjadi inang favorit bagi kutu.
Dari mana asal kutu anjing?
Anjing kemungkinan besar akan tertular kutu setelah kontak dengan hewan lain, baik itu hewan peliharaan atau hewan liar. Kutu dapat melompat dari anjing yang mereka temui. Anjing juga suka menyelidiki ruang terbuka sehingga bisa saja tertular dari hewan liar yang mereka temui.
Baca juga: 25 Penyakit Anjing Paling Umum Terjadi
Penutup
Kutu pada anjing jika dibiarkan bisa menjadi masalah yang sangat serius. Tidak hanya membuat anjing garuk-garuk tanpa henti, anjing juga bisa mengalami kerontokan rambut yang parah dan bahkan anemia.
Anjing yang sering berada di luar ruangan memiliki resiko lebih besar tertular atau terkena kutu. Karena kutu lihai melompat, mereka bisa dengan mudah berpindah-pindah dari satu anjing ke anjing lainnya.
Itulah beberapa jenis kutu anjing yang harus Anda ketahui. Dengan mengetahui apa saja jenis kutu pada anjing, diharapkan Anda bisa memberi penanganan yang tepat dan bisa mencegahnya.