25 Penyakit Anjing Paling Umum Terjadi

Sebagai mahluk hidup, anjing tidak bisa terhindar dari penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit anjing yang sebagian sangat berbahaya.

Anjing adalah sahabat manusia yang setia dan penuh kasih sayang. Namun, seperti halnya manusia, mereka juga bisa terserang berbagai macam penyakit. Penyakit pada anjing bisa berasal dari faktor lingkungan, makanan, genetik, atau karena paparan bakteri atau virus.

Penyakit Anjing

Penting bagi pemilik anjing untuk memahami gejala-gejala penyakit yang umum menyerang anjing dan memperhatikan kesehatan anjing mereka dengan cermat.

Dengan memahami penyakit-penyakit yang umum menyerang anjing dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, pemilik anjing dapat membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaan sahabat setia mereka.

Berikut ini akan kami uraikan berbagai jenis penyakit anjing yang beberapa di antaranya sangat berbahaya dan mematikan. Tidak peduli apapun jenis anjing yang Anda pelihara, semuanya berpotensi diserang berbagai masalah gangguan kesehatan berikut ini.

Penyakit Anjing

Muntah atau Diare

Diare adalah seringnya buang air besar yang encer. Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut. Muntah dan diare berhubungan dengan sejumlah masalah yang disebut secara kolektif sebagai gastroenteritis.

Jika muntah dan diare disertai dengan demam, ada kemungkinan anjing mengalami infeksi. Beberapa penyakit dalam ada kalanya didahului dengan muntahan seperti muntah kuning.

Rabies

Rabies adalah infeksi virus, yang disebabkan oleh virus yang disekresikan dalam air liur. Virus ini memengaruhi sistem saraf anjing, termasuk sumsum tulang belakang dan otak, dan berakibat fatal begitu gejalanya muncul.

Baca juga: Ciri-ciri Anjing Rabies dan Pencegahannya

Canine Parvovirus

Canine parvovirus (CPV) adalah penyakit virus anjing yang sangat menular yang umumnya menyebabkan penyakit gastrointestinal akut pada anjing. CPV sangat menular dan menyebar dari anjing ke anjing melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui kotorannya.

Canine Distemper

Distemper adalah penyakit anjing yang menular dan sangat berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf anjing.

Ini adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan meski ada beberapa anjing dapat bertahan dari virus distemper setelah melalui perawatan yang intensif.

Canine Coronavirus

Canine Coronavirus adalah infeksi usus pada anjing dan sangat menular. Penyakit anjing ini menyebar melalui kontak mulut dan akan menyebabkan ketidaknyamanan perut yang cukup parah.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Coronaviridae. Canine Coronavirus tidak menular atau mempengaruhi manusia dan hanya menyebabkan masalah pencernaan pada anjing, serta bukan penyakit pernapasan.

Waspada Penyakit Anjing Coronavirus

Canine Influenza

Juga dikenal sebagai flu anjing, adalah penyakit pernapasan menular pada anjing yang disebabkan oleh virus influenza Tipe A H3N8. Virus Canine influenza H3N8 berasal dari kuda, yang menular ke anjing dan kemudian ditularkan di antara para anjing.

Hepatitis (Adenovirus)

Infeksi virus yang disebabkan oleh anggota keluarga adenovirus. Virus ini menular melalui urin, kotoran hidung dan mata hewan yang terinfeksi melalui kontak langsung.

Anjing muda berisiko paling tinggi tertular virus ini dan tanda-tanda penyakit biasanya muncul dalam dua hingga lima hari setelah terpapar. Pada anjing yang lebih tua, beberapa infeksi hepatitis mungkin tidak diketahui atau ringan dan sembuh tanpa intervensi medis.

Canine Herpesvirus

Penyakit anjing ini disebabkan oleh virus Canine Herpesvirus (CHV) tersembunyi dan diam di jaringan setelah anjing terinfeksi dan dapat diteruskan ke anjing lain, terutama janin yang berkembang di rahim induknya.

Stres atau penyakit lain dapat menyebabkan kambuhnya penyakit pada anjing yang sebelumnya telah terinfeksi. Masa inkubasi pada anak anjing adalah empat hingga enam hari, setelah itu muncul tanda klinis atau kematian mendadak.

Baca juga: Anjing Makan Kotoran Sendiri, Apa Penyebabnya?

Lyme Disease

Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri yang bernama Borrelia burgdorferi. Penularannya melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Begitu berada di aliran darah, organisme penyakit Lyme dibawa ke banyak bagian tubuh dan cenderung terlokalisasi di persendian atau ginjal.

Gejalanya seperti demam tinggi dan mungkin pincang. Kebanyakan anjing yang terinfeksi organisme penyakit Lyme membutuhkan waktu dua hingga lima bulan sebelum mereka menunjukkan gejala.

Batuk Kennel

Disebut juga batuk anjing atau batuk kandang. Ini adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas pada anjing yang disebkan oleh bakteri Bordetella bronchiseptica.

Batuk Kennel adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi menular di antara sesama anjing di mana batuk adalah salah satu tanda klinis utama.

Karena infeksi menyebar ketika anjing ditempatkan bersama, sering diketahui segera setelah anjing menghabiskan waktu bersama di kandang, oleh karena itu dinamakan batuk kennel atau batuk kandang.

Batuk kennel sangat menular, dan anjing dapat dengan mudah menularkannya melalui kontak biasa, seperti saling mengendus saat berjalan-jalan, bermain, atau berbagi tempat makan dan minum.

Faktor-faktor tertentu meningkatkan kemungkinan anjing bisa tertular batuk kennel, termasuk stres, suhu dingin, paparan debu atau asap, dan kondisi yang ramai.

Leptospirosis

Penyakit anjing yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira. Bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi dan dapat bertahan hidup di air atau tanah selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Anjing dan manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan urin, air, atau tanah yang terkontaminasi.

Ringworm

Atau disebut juga dengan kurap dan ini adalah masalah yang sering menyerang anjing. Kurap adalah jamur yang sangat menular yang dapat menginfeksi kulit, rambut, dan kuku. Kurap sayangnya juga dapat menular dari anjing ke manusia dengan mudah.

Anjing yang berusia kurang dari satu tahun, yang mengalami kekurangan gizi, atau gangguan kekebalan juga berisiko lebih tinggi tertular kurap.

Baca juga: Penyebab Jamur Pada Anjing dan Pengobatannya

Cacing Hati (Heartworm)

Ini adalah parasit yang hidup di jantung dan pembuluh darah anjing yang terinfeksi dan penularannya melalui gigitan nyamuk. Cacing ini berjalan melalui aliran darah, merusak arteri dan organ, dan setelah enam bulan cacing akan sampai ke jantung dan paru-paru.

Gejalanya bisa berupa penurunan berat badan, kelelahan, sesak napas, batuk, muntah, atau tidak ada gejala sama sekali.

Baca juga: Ciri-ciri Anjing Cacingan dan Pengobatannya

Diabetes

Mirip dengan manusia, anjing dapat mengembangkan diabetes Tipe I dan Tipe 2 dan menghadapi beberapa kompleksitas penyakit yang sama seperti yang kita alami.

Tipe yang paling sering terjadi pada anjing adalah Tipe I, yang mengharuskan mereka menerima terapi insulin untuk bertahan hidup. Ini terjadi ketika pankreas anjing tidak dapat menghasilkan cukup insulin sendiri agar tubuhnya berfungsi.

Penyakit Anjing

Tanda-tanda bahwa anjing Anda mungkin menderita diabetes adalah rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan, napas bau manis, pembentukan katarak, infeksi kulit atau saluran kemih kronis, kelesuan, dan gejala lainnya.

Beberapa ras anjing juga lebih rentan mengalami diabetes, contohnya Golden Retriever, Pomeranian, dan Labrador Retriever.

Kanker

Sama seperti manusia, anjing juga berisiko terkena berbagai jenis kanker, termasuk limfoma dan bahkan kanker payudara. Deteksi dini adalah kunci untuk mengobati kanker pada anjing.

Kanker adalah perkembangan dan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali yang dapat bergerak ke seluruh tubuh, menyebar ke dalam dan menghancurkan jaringan normal.

Pengobatan kanker ada 3 jenis yaitu operasi , terapi radiasi, dan kemoterapi.

Beberapa penyebab kanker pada anjing di antaranya adalah nutrisi, hormon, virus, asap, pestisida, sinar UV, asbes, insinerator limbah, tempat tercemar, limbah radioaktif, dan makanan kalengan.

Obesitas

Penyakit anjing berikutnya yang harus diwaspadai adalah obesitas. Terkadang obesitas tiba-tiba muncul karena pemilik anjing kesulitan mengidentifikasi kapan anjing peliharaannya kelebihan berat badan.

Jika diabaikan, obesitas bisa memicu masalah lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronis, radang sendi, penyakit hati, produksi hormon tiroid yang rendah, diabetes, dan kanker.

Baca juga: Penyebab Anjing Berak Darah

Kembung

Penyakit anjing berikutnya yang sangat berbahaya adalah kembung (dilatasi lambung dan volvulus). Nampak sepele, namun kembung bisa menyebabkan kematian bagi anjing jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Beberapa ras anjing yang memiliki dada dalam seperti Great Dane dan Greyhound lebih beresiko mengalami kembung.

Beberapa ciri ketika anjing mengalami kembung seperti anjing merasa tertekan, terengah-engah, mencoba berkali-kali untuk muntah, dan perut bagian atas keras dan buncit karena gas di dalamnya.

Kutu

Kutu anjing atau Ctenocephalides canis akan menyedot darah anjing dan dapat menyebabkan masalah kesehatan mulai dari reaksi alergi hingga penyakit serius yang ditularkan melalui kutu.

Gigitan kutu anjing dapat menyebabkan benjolan merah yang gatal, biasanya kutu suka berada di ketiak atau di lipatan sendi seperti siku, lutut, atau pergelangan kaki.

Baca juga: Cara Menghilangkan Kutu Anjing

Kudis Demodectic (Demodex)

Kudis demodectic, juga disebut demodicosis, disebabkan oleh salah satu tungau mikroskopis dari genus Demodex.

Normalnya, semua anjing yang dibesarkan secara normal oleh induknya memiliki tungau ini karena tungau dipindahkan dari induk ke anak anjing melalui kontak langsung. Parasit ini bisa dikatakan tidak aktif dan hidup dengan tenang di tubuh anjing.

Namun mereka bisa aktif ketika sistem kekebalan tubuh anjing menurun atau tertekan. Akibatnya, tungau berkembang biak dan dapat menyebabkan penyakit kulit yang serius.

Masalah Gigi

Beberapa penyakit gigi paling umum pada anjing yang biasanya teridentifikasi setelah usia tiga tahun adalah infeksi mulut seperti radang gusi dan penumpukan karang gigi. Versi yang lebih parah dari ini mungkin penyakit odontal seperti abses.

Kunjungan dokter hewan secara teratur untuk membersihkan gigi dapat membantu mencegah penyakit gigi.

Infeksi Telinga

Penyakit Anjing

Jika Anda memperhatikan bahwa anjing Anda sering menggaruk telinganya atau sering memiringkan kepala dan memutar-mutar, Anda mungkin harus memeriksakan telinganya untuk mengetahui adanya infeksi.

Indikator lainnya bisa berupa rontoknya rambut di sekitar telinga, bau, dan kemerahan atau pembengkakan liang telinga. Jika infeksi telinga terus berulang, ada juga potensi anjing sedang mengalami alergi.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi telinga adalah mengeringkan telinga anjing secara menyeluruh setelah berada di dalam air.

Bersihkan telinganya menggunakan larutan khusus pembersih telinga anjing untuk membersihkan telinga secara teratur, dan mengatasi alergi dengan tepat.

Coccidia

Coccidia adalah organisme bersel tunggal yang menginfeksi usus. Infeksi Coccidia menyebabkan diare berair yang terkadang berdarah dan dapat menjadi masalah yang mengancam jiwa terutama bagi anjing yang masih kecil atau muda.

Ada banyak spesies coccidia yang berbeda tetapi untuk anjing, infeksi yang paling umum adalah coccidia dari genus Cystoisospora.

Baca juga: Impetigo pada Anjing

Infeksi Saluran Kemih

Penyakit anjing berikutnya yang harus diwaspadai adalah infeksi saluran kemih. Normalnya, kandung kemih adalah area tubuh yang steril, yang berarti bakteri biasanya tidak bisa masuk ke area ini.

Ketika bakteri (atau organisme lain dalam hal ini) masuk dan tumbuh di kandung kemih, infeksi telah terjadi dan gejala dapat terjadi.

Akibatnya, anjing akan terganggu sistem urinary dan akan menunjukkan gejala:

  • Buang air kecil hanya dalam jumlah kecil pada satu waktu.
  • Sering buang air kecil dan di banyak tempat.
  • Ketidakmampuan untuk menahan kencing dalam waktu normal.
  • Urin berdarah.

Alergi

Alergi dengan alergi biasanya memiliki kulit merah dan gatal, rambut rontok, atau infeksi kulit atau telinga berulang-ulang. Ada beberapa jenis alergi pada anjing seperti alergi kutu, alergi makanan, dermatitis atopik, dan infeksi sekunder.

Alergi tidak ada obatnya namun bisa dikendalikan dengan meningkatkan kualitas hidup anjing (menghindari hal pemicu alergi).

Giardia

Ini adalah penyakit yang menyebabkan anjing mengalami diare parah. Penyebabnya adalah parasit bernama Giardia yang hidup di usus anjing (dan hewan lain, termasuk kucing dan manusia) dan menyebabkan penyakit gastrointestinal yang parah.

Giardia pada anjing disebarkan melalui air, makanan, atau tanah yang terkontaminasi tinja yang mengandung Giardia. Selain diare, gejala Giardia pada anjing dapat berupa muntah, gas (kentut) berbau busuk, nafsu makan berkurang, energi berkurang, dan sering ingin buang air besar.

Baca juga: Kenapa Anjing Tidak Mau Makan?

Penutup

Sebagai pemilik yang bertanggung jawab, Anda perlu mengenali gejala-gejala awal penyakit pada anjing dan segera membawa anjing ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Selain itu, pencegahan juga sangat penting dengan memberikan makanan anjing yang sehat dan rutin melakukan vaksinasi serta perawatan gigi dan mantelnya. Perlu diingat bahwa anjing juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya untuk menjaga kesehatannya secara keseluruhan.

Dengan mengenali penyakit yang sering menyerang anjing dan melakukan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, kita dapat membantu anjing untuk hidup sehat dan bahagia.

Similar Posts