Anjing Maltese

Apakah anjing Maltese cocok untuk Anda? Inilah informasi lengkapnya termasuk karakteristik, sejarah, perawatan, gambar, dan video.

Informasi Ras Anjing Maltese

Profil Anjing Maltese

Ukuran RasKecil
Kelompok Ras AnjingToy
Tinggi20-25 cm
Berat3-4 kg
Masa Hidup12-15 tahun
Cocok DenganKeluarga, anak-anak, anjing lain, kucing
Kebutuhan Sosial/PerhatianTinggi
IntelegensiTinggi
TemperamenAktif, penuh energi, cerdas, setia, waspada
Tingkat EnergiTinggi
Kebutuhan LatihanRendah
Tingkat MenggonggongSering
Kebutuhan PerawatanSedang
Kecenderungan MengilerRendah
Jenis MantelPanjang
Warna MantelPutih, lemon, coklat, solid, bicolor
PengakuanFédération cynologique internationale (FCI), American Kennel Club (AKC), Ente Nazionale della Cinofilia Italiana (ENCI)
KesimpulanCocok untuk pemula

Kelebihan dan Kekurangan Anjing Maltese

KelebihanKekurangan
Anjing yang jarang mengilerSering menggonggong
Cerdas dan mudah dilatihPerawatan tinggi
Anjing keluarga yang manisIntoleran cuaca panas

Asal-usul

Anjing Maltese adalah salah satu ras anjing yang kuno. Penggambaran anjing ini ditemukan di beberapa peninggalan sejarah Yunani, Mesir, dan Romawi.

Seorang filsuf ternama yaitu Aristoteles dalam salah satu tulisannya juga menyebutkan penggambaran anjing Maltese.

Di beberapa makam orang Yunani kuno, ditemukan pula beberapa makam atau kuburan khusus bagi anjing-anjing ini.

Sedangkan di jaman Mesir kuno, memelihara anjing jenis Maltese ini dipercayai akan menghindarkan mereka dari berbagai macam penyakit dan bahkan anjing-anjing ini dipercayai juga bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Meski sejarahnya diketahui di berbagai negara, namun asal mula Maltese masih menjadi misteri hingga saat ini.

Beberapa ahli menduga anjing ini dikembangkan atau berasal dari Kepulauan Malta di Laut Mediterania. Sebagian lain memiliki dugaan jika anjing ini dikembangkan di Italia.

Sedangkan beberapa pihak lain menduga jika anjing ini berasal dari wilayah Asia. Para ahli juga memperkirakan ini adalah anjing hasil pengembangan jenis Spitz atau Spaniel.

Pada abad 15, anjing Maltese adalah salah satu ras yang sangat disukai oleh para bangsawan di Prancis. Sedangkan pada abad ke 16, beberapa bangsawan besar juga diketahui memelihara jenis Maltese.

Ratu Elizabeth I dari Inggris, Ratu Victoria, Ratu Mary dari Skotlandia, dan juga beberapa pelukis ternama pada masa itu seperti Sir Joshua Reynolds dan Goya juga pernah mengabadikan Maltese di lukisan mereka.

Pada sekitar abad ke 18, beberapa peternak anjing melakukan eksperimen terhadap anjing Maltese dengan harapan anjing ini memiliki keturunan anjing dengan tubuh yang lebih kecil.

Sayangnya praktek ini dilakukan secara tidak bertanggung jawab sehingga populasi Maltese turun drastis akibat banyak yang mati karena kegagalan eksperimen.

Demi menyelamatkan ras Maltese, beberapa peternak anjing lain yang merasa terpanggil untuk menyelamatkan ras ini kemudian melakukan percobaan untuk menyilangkan beberapa jenis anjing dengan harapan mampu menghasilkan anjing yang secara fisik dan karakter mirip dengan Maltese.

Beberapa anjing yang dicampurkan adalah Mini Spaniel, anjing Pudel, dan beberapa jenis anjing mini dari Asia Timur. Akibatnya, keturunannya memang secara fisik dan sifat bisa menyerupai Maltese namun dengan berbagai variasi yang sedikit berbeda.

Jenis anjing Maltese yang ada saat ini adalah hasil keturunan dari anjing yang dikembangkan oleh para peternak anjing asal Inggris.

Anjing Maltese mulai masuk ke Amerika pada sekitar tahun 1800-an (diimpor dari Inggris). Kemunculan awalnya di publik dimulai pada tahun 1877 ketika ditampilkan di sebuah pertunjukan anjing Westminster Kennel Club. AKC secara resmi mengakui ras ini pada tahun 1888.

Ciri-ciri Anjing Maltese

Ciri-ciri Anjing Maltese

Maltese adalah anjing berukuran kecil. Tinggi badannya berkisar antara 20 cm hingga 25 cm dan berat badan antara 3 kg hingga 4 kg. Warna mantelnya identik dengan putih solid.

Namun ada dua warna lain yang masih dalam standar diakui oleh AKC yaitu perpaduan putih dan lemon, serta perpaduan putih dan coklat.

Rambutnya panjang dan hanya terdiri dari satu lapisan. Yang menarik adalah, rambutnya bisa tumbuh sangat panjang jika tidak dicukur secara rutin.

Anjing Maltese selalu memiliki mata yang gelap (hitam dan coklat gelap). Bagian tubuh lain yang juga memiliki warna gelap adalah hidung, bibir, bantalan kaki, dan di sekitar mata.

Baca juga: Informasi Ras Anjing Papillon

Sifat Anjing Maltese

Anjing Maltese memiliki sifat yang semangat, aktif, setia, dan waspada. Anjing ini juga manja kepada pemiliknya dan sangat menikmati perhatian yang diberikan pemiliknya. Jadi, anjing Maltese bukan jenis anjing yang suka diabaikan begitu saja di dalam kesehariannya.

Anak anjing Maltese cenderung hiperaktif sepanjang waktu. Ketika masih anak-anak, anjing ini memiliki kecenderungan untuk selalu menuntut, selalu ingin bermain-main, dilihat, didengar dan diajak berinteraksi.

Ketika beranjak menjadi sedikit dewasa, secara umum mereka akan mulai sedikit tenang dan tidak terlalu hiper namun tetap akan waspada dan aktif.

Sebagai anjing yang setia, Maltese akan cenderung terikat kepada satu orang yang sering berinteraksi dengannya dan merawatnya sepenuh hati.

Anjing Maltese juga memiliki tingkat sosialisasi dan adaptasi yang sangat baik. Anjing ini cocok dengan anjing lain yang ada di rumah ataupun peliharaan lain seperti kucing.

Anjing Maltese sangat vokal dan akan sering menggonggong hampir sepanjang waktu. Karena itulah ada julukan untuk anjing ini yaitu “yapper” karena tingkat menggonggongnya yang tinggi.

Catatan: Temperamen atau sifat anjing dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti keturunan, pelatihan, dan sosialisasi.

Cara Merawat Anjing Maltese

Cara Merawat Anjing Maltese

Mantelnya panjang dan mudah kusut serta kotor. Jadi anjing ini membutuhkan perawatan rambut rutin supaya rambutnya tetap putih, bersih, dan berkilau.

Pastikan untuk menyisir atau menyikat rambutnya secara rutin 2 hari sekali atau setiap hari jika memungkinkan.

Rambutnya juga akan terus tumbuh tanpa henti. Jika Anda tidak ingin rambutnya panjang, pemangkasan rambut secara rutin sangat diperlukan.

Atau Anda juga bisa tetap membiarkannya panjang dengan mengaturnya sedemikian rupa supaya tetap rapi. Jika Anda kesulitan memotong rambutnya, ada ahli grooming khusus yang terlatih untuk memangkas rambut anjing sesuai dengan model yang diinginkan.

Rambut di bagian wajah harus selalu diperhatikan. Pemangkasan teratur rambut di sekitar wajah sangat diperlukan agar rambutnya tidak masuk ke matanya.

Mandikan secara rutin setidaknya 2 minggu atau tiap 3 minggu untuk menjaga mantelnya selalu tetap putih dan berkilau.

Hal berikutnya yang harus rutin dirawat adalah kukunya. Kuku anjing tumbuh cukup cepat dan memerlukan pemotongan secara rutin. Kuku yang panjang akan membuat anjing kesulitan berjalan di permukaan yang licin seperti lantai rumah.

Selain itu, rutin memotong kuku juga untuk menjaga keselamatan pemiliknya. Tentu Anda tidak ingin tercakar secara tidak sengaja ketika anjing melompat ke pangkuan Anda kan?

Perhatikan juga kebersihan telinganya. Bersihkan bagian dalam daun telinganya (jangan terlalu dalam) secara rutin untuk menghindari penumpukan kotoran.

Gosok giginya secara rutin menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus anjing. Pemeliharaan gigi secara rutin bertujuan untuk menghindari penyakit periodontal pada anjing.

Terkadang anjing juga mengeluarkan air mata atau kotoran mata. Jadi sangat penting untuk selalu membersihkan area sekitar mata.

Jika diabaikan, karena warna mantelnya yang putih, ada kemungkinan bagian rambut di sekitar mata akan muncul noda seperti karat akibat kotoran mata yang menumpuk karena tidak dibersihkan.

Meskipun anjing Maltese termasuk anjing yang aktif, mereka tidak memerlukan olahraga dan pelatihan sesering mungkin.

Namun bagaimanapun juga tetap sangat dianjurkan untuk selalu mengajak anjing ini melakukan aktifitas fisik secara rutin seperti bermain-main lempar bola, berjalan-jalan, atau menemani Anda jogging.

Sangat tidak baik selalu mengurung anjing di dalam rumah atau bahkan selalu berada di dalam kandang, interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya sangat dibutuhkan.

Terlalu sering mengurung anjing Maltese di dalam kandang sendirian dan cenderung diasingkan akan memicu karakter yang agresif dan desktruktif.

Karena anjing ini cukup cerdas, pelatihan dasar akan sangat disarankan. Pelatihan kelincahan dan kepatuhan adalah hal mendasar yang sangat dianjurkan untuk dipelajari oleh anjing Maltese.

Anjing Maltese kurang baik dalam mentolerir cuaca yang terlalu dingin ataupun terlalu panas. Hal ini dikarenakan lapisan mantelnya yang hanya satu lapis.

Oleh karena itu jangan mengajak anjing keluar rumah ketika cuaca sangat dingin atau ketika terlalu panas. Saat yang tepat untuk mengajak anjing keluar rumah adalah pagi hari atau sore hari menjelang senja.

Baca juga: Informasi Ras Anjing Bichon

Makanan Anjing Maltese

Secara umum anjing Maltese cocok diberi makanan anjing apapun. Makanan kering (dry food) atau makanan basah (wet food) khusus anjing akan mereka terima dengan baik.

Namun yang terbaik adalah memberikan keseimbangan pemberian makanan. Terlalu sering memberikan makanan basah juga sangat tidak baik karena akan membuat usus sering berair.

Anjing Maltese

Terlalu sering memberikan makanan kering juga kurang baik jika kurang diimbangi dengan minum yang cukup.

Namun secara umum, makanan kering sangat dianjurkan karena tekstur kibble kering sangat baik untuk gigi anjing. Mencampurkan makanan basah dan makanan kering juga sangat dianjurkan.

Hal penting yang harus diketahui adalah, memberi makan anak anjing tentu sangat berbeda dengan memberi makan anjing dewasa atau yang sudah tua. Berikut panduan singkatnya.

Memberi Makan Anak Anjing Maltese

Pada usia 8 minggu hingga 12 minggu, disarankan untuk memberikan makanan dengan porsi banyak kepada anak anjing Maltese.

Anak anjing rawan terkena hipoglikemia (penurunan kadar gula darah dengan cepat) yang salah satu penyebabnya adalah kurang makan. Sediakan makanan yang selalu bersih dan segar setiap saat dalam jumlah yang cukup.

Jika Anda memberikan makanan kering, ketika ada sisa makanan, usahakan jangan sampai kibble menjadi basi karena aromanya kurang menarik bagi anak-anak anjing.

Ketika menginjak usia 12 minggu hingga 9 bulan, beri makan dengan jadwal teratur 3 kali sehari. Jangan memberikan pola makan berlebihan seperti selalu menyediakan makanan sepanjang hari tanpa henti.

Anjing akan cenderung makan apapun yang akan disuguhkan dan berpotensi mengalami obesitas.

Porsi makan untuk anakan anjing Maltese adalah dengan memperhatikan berat badannya. Untuk anak anjing dengan berat 0,9 kg hingga 1,8 kg, takaran makanannya adalah 1/4 hingga 1/2 cangkir sekali makan.

Memberi Makan Anjing Maltese Dewasa

Di atas usia 9 bulanan, Anda tetap bisa memberikan makanan dengan jadwal rutin 3 kali sehari namun dengan mengurangi takaran makanannya.

Takaran makanannya tetap memperhatikan berat badannya. Untuk anjing dengan berat 2,2 kg hingga 4 kg, porsi makannya adalah 1/2 cangkir hingga 3/4 cangkir sekali makan.

Makanan Alami (Raw Food)

Makanan alami, raw food, atau masakan rumahan yang aman untuk anjing adalah:

  • Telur orak-arik (tanpa bumbu).
  • Daging cincang (sapi, lembu, ayam, bebek, domba, kalkun, jerohan).
  • Ikan (salmon, tuna).
  • Apel (tanpa biji).
  • Pisang.
  • Jeruk (buang bijinya).
  • Semangka (buang bijinya).
  • Blueberry.
  • Tomat.
  • Wortel.
  • Kacang hijau.
  • Kentang.
  • Nasi putih.
  • Oatmeal (matang).
  • Tulang muda.

Makanan Kemasan

Beberapa merk makanan anjing yang direkomendasikan untuk anjing Maltese adalah:

  • Wellness CORE Grain-Free Small Breed Recipe.
  • Wellness Complete Health Small Breed Healthy Weight.
  • Blue Buffalo Small Breed Life Protection Formula.
  • Royal Canin Maltese Adult Dry Dog Food.
  • Taste Of The Wild Appalachian Valley Small-Breed Grain-Free Recipe.

Kesehatan

Ada beberapa penyakit yang kerap ditemui menyerang anjing Maltese yang disebabkan karena genetik (keturunan) dan sebagian lain disebabkan oleh faktor lingkungan dan pola hidup.

  • Dislokasi Patella: dislokasi pada tempurung lutut.
  • Progressive Retinal Atrophy (PRA): Gangguan mata degeneratif.
  • Hipoglikemia: gula darah rendah.
  • White Dog Shaker Syndrome: menyerang anjing putih yang menyebabkan tremor di seluruh tubuh.
  • Kolaps Trakea: penyempitan lubang saluran pernafasan.

Catatan: tidak semua anjing Maltese akan diserang oleh penyakit di atas.

Penyakit lain sama seperti yang dialami oleh anjing pada umumnya seperti serangan kutu, penyakit kulit, flu, demodex anjing, serangan virus, dan sebagainya.

Dengan perawatan yang baik, vaksin rutin, kunjungan rutin ke dokter hewan, dan pola makan yang tepat, anjing bisa terhindar dari berbagai penyakit.

Kondisi kesehatan yang selalu terjaga dengan baik dan perawatan yang tepat, rata-rata usia anjing Maltese berkisar antara 12 hingga 15 tahun.

Harga Anjing Maltese

Harga anjing Maltese berkisar antara Rp 10.000.000 hingga Rp 58.000.000. Harga tergantung pada usia, jenis kelamin, kualitas, silsilah dan lokasi breeder.

Kesimpulan

  • Maltese adalah anjing yang aktif, setia, dan tingkat sosialisasi yang sangat baik.
  • Anjing Maltese sering menggonggong.
  • Kurang toleran dengan cuaca yang sangat dingin ataupun terlalu panas.
  • Termasuk anjing yang cukup cerdas dan mudah dilatih.
  • Anjing Maltese manja dan sangat penuntut untuk diperhatikan.
  • Memiliki kecenderungan stres jika diabaikan.
  • Tidak membutuhkan olahraga sesering mungkin.
  • Rambutnya akan tumbuh tanpa henti, harus sering dipotong dan dirapikan.
  • Anjing Maltese cocok untuk pemula yang baru belajar memelihara anjing.

Similar Posts